Indonesia kaya akan ragam budaya dan kesenian, salah satunya adalah tarian tradisional. Di Kalimantan Selatan, khususnya di kalangan masyarakat Banjar, terdapat sebuah tarian yang memiliki keunikan dan nilai filosofis mendalam, yaitu Tarian Bagandut. Tarian ini bukan sekadar gerakan indah yang dipentaskan, melainkan juga sebuah media ekspresi, cerita, dan pelestarian nilai-nilai leluhur.
Tarian Bagandut dipercaya berasal dari Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan. Nama "Bagandut" sendiri memiliki arti "bermain" atau "bergembira" dalam bahasa Banjar. Tarian ini umumnya dibawakan oleh sekelompok penari wanita yang mengenakan busana tradisional yang khas, memadukan unsur kesederhanaan namun tetap anggun dan mempesona. Setiap gerakan, ekspresi wajah, dan properti yang digunakan dalam Tarian Bagandut memiliki makna tersendiri yang sarat akan pesan moral dan sosial.
Secara historis, Tarian Bagandut seringkali ditampilkan dalam berbagai acara adat, perayaan panen, upacara keagamaan, atau sebagai hiburan dalam pertemuan masyarakat. Keberadaannya menjadi simbol kebersamaan, kegembiraan menyambut rezeki, serta ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta. Tarian ini juga seringkali diinterpretasikan sebagai cerminan kehidupan masyarakat agraris Banjar yang erat kaitannya dengan alam dan kesuburan tanah.
Gerakan dalam Tarian Bagandut cenderung dinamis namun tetap mengalir lembut. Penari akan menampilkan kombinasi gerakan tangan yang luwes, lirikan mata yang ekspresif, dan ayunan tubuh yang harmonis. Gerakan-gerakan ini seringkali menirukan aktivitas alam, seperti gerakan daun yang tertiup angin, aliran air sungai, atau bahkan gerakan saat menanam padi. Ritme musik pengiring juga sangat memengaruhi tempo dan dinamika tarian, menciptakan suasana yang hidup dan penuh semangat.
Busana penari Tarian Bagandut juga menjadi daya tarik tersendiri. Umumnya, mereka mengenakan atasan berupa baju kurung atau kebaya yang terbuat dari bahan berkualitas baik, seringkali berwarna cerah namun tetap bernuansa tradisional. Bawahan biasanya berupa kain sarung atau rok panjang yang melambangkan kesopanan. Aksesoris seperti hiasan kepala yang indah, kalung, gelang, dan terkadang kipas atau selendang juga melengkapi penampilan mereka, menambah kesan anggun dan memikat.
Lebih dari sekadar seni pertunjukan, Tarian Bagandut memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Banjar:
Seperti banyak kesenian tradisional lainnya, Tarian Bagandut juga menghadapi tantangan di era modern. Arus globalisasi dan perkembangan teknologi terkadang membuat generasi muda lebih tertarik pada hiburan kontemporer. Namun, kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya ini terus tumbuh. Berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, komunitas seni, hingga masyarakat setempat, berupaya menjaga kelestarian Tarian Bagandut melalui:
Dengan upaya pelestarian yang berkelanjutan, diharapkan Tarian Bagandut akan terus hidup dan mempesona, menjadi kebanggaan masyarakat Banjar dan kekayaan seni budaya Indonesia di mata dunia.